MODUL 3 - LAPORAN AKHIR 1
Op-Amp sebagai adder digunakan untuk total input dari beberapa sumber (RI=10kΩ R2=10 kΩ) secara bersamaan di kaki inverting (kaki negatif amplifier). Sinyal input terhubung ke terminal negatif, sementara terminal positif terhubung ke ground. Outputnya dikirimkan kembali melalui Rf ke input inverting. Impedansi masukan yang tak terbatas mencegah arus mengalir ke input inverting. Karena arus yang mengalir ke terminal input adalah 0, arus yang melalui Rin sama dengan arus yang melalui, menyatukan keluaran. Adder outputnya memiliki perbedaan fase 180° dengan inputnya (Non-Inverting Amplifier), sehingga jika input positif, outputnya negatif.
Dalam operasi penjumlahan sinyal inverting, sinyal input dari V1 dan V2 terhubung ke resistor R1 dan R2. Setelah melewati hambatan, sinyal tersebut kemudian terhubung ke input negatif dari op-amp. Hasil penjumlahan sinyal input ini memiliki nilai negatif karena penguat operasional beroperasi dalam mode inverting. Besarnya penguatan tegangan (Av) untuk setiap sinyal input ditentukan oleh perbandingan nilai resistor feedback (Rf) dan resistor input masing-masing (R1, R2).
1. Analisa prinsip kerja dari rangkaian adder inverting amplifier berdasarkan nilai yang didapatkan dari percobaan ?
Jawab
Adder Inverting Amplifier merupakan rangkaian yang dimana terdapat banyak jumlah tegangan yang masuk dijadikan satu agar mendapatkan satu output tegangan. Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan dimana, Rf (feedback) yang diukur sebesar 20,97kΩ dan R1 dan R2 sebesar 10kΩ berdasarkan rumus Gain yaitu
Av = -Rf/Rin
sehingga apabila kita cari maka kita akan mendapatkan Gain sebesar -2,097.
Dari 4 percobaan yang dilakukan, terjadi pembuktian antara teori yang dikemukakan, rumus, dan juga hasil praktikum bahwa betul penguatan terjadi, dimana pada percobaan ketiga dimana V1 = 1V dan V2 = 3,017V didapatkan Vout = -8,36V. Disini Vout bernilai negatif yang membuktikan bahwa Adder Inverting Amplifier memiliki perbedaan fase 180°, dimana apabila kita buktikan dengan rumus
Vo = -Rf (V1/R1 + V2/R2 + ..... + Vn/Rn)
Berdasarkan percobaan praktikum dan perhitungan yang terlah dilaksanakan dan dikerjakan terdapat perbedaaan hasil antara hasil praktikum dan hasil perhitungan, namun selisih keduanya tidak jauh berbeda. Selilih ini terjadi karena dimana saat praktikan melakukan praktikum, praktikan masih kurang bagus dalam menggunakan alat ukur (multimeter) dan masih kurang tepat dalam pengambilan data dan berbagai macam faktor lainnya.
Comments
Post a Comment